o

o

Wednesday, April 18, 2018

Ciptakan mesin bunuh diri, ilmuan ini dikecam

Perkembangan teknologi semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Meskipun perkembangan tersebut bisa membawa kemajuan, tapi tak sedikit pula yang malah mengancam kehidupan manusia.

tidak sedikit kemajuan teknologi yang sulit dipahami dan bahkan menimbulkan kontroversi. Salah satunya yang dipamerkan dalam acara bertema pemakaman di Amsterdam. 

Mesin bernama "Sarco" diperkenalkan oleh seorang pria dari Australia yang berumur 70 tahun ini. Mesin tersebut dirancang untuk membuat penggunanya bisa meninggal dunia dengan "damai"

Diketahui, penemu Sarco, Philip Nitschke, merupakan seorang pejuang euthanasia. Kalau kamu belum tahu, euthanasia merupakan sebuah praktik pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang tidak menimbulkan rasa sakit. Biasanya, permohonan euthanasia ini diajukan oleh orang-orang dengan penyakit parah yang sudah tidak memungkinkan untuk bisa sembuh.

Mesin 3 dimensi ini sengaja diluncurkan Philip atau juga dikenal dengan Dr. Death. Menurutnya, akan sangat mendamaikan jika kita bisa memilih di mana kita ingin meninggal dunia. Philip juga mengatakan bahwa alat yang diciptakannya ini bisa membuat penggunanya merasakan "kemenarikan" dari sensasi meninggal dunia.

"Bagaimana kalau kita berani membayangkan bahwa hari terakhir kita di planet ini mungkin juga jadi salah satu yang paling menarik?" ujar Philip dilansir Dailymail pada Rabu (18/4). "Alat ini dapat diangkut di mana pun seseorang memilih, misalnya menghadap Rockies atau menghadap Samudera Pasifik. Seperti yang sudah aku katakan di pameranku, 'Kamu hanya akan mati sekali, jadi kenapa tidak mati dengan cara yang terbaik?'" 


Menurut Philip, cara kerja alat ini sangat mudah. Hanya dalam sekali memencet tombol, penggunanya bisa langsung meninggal dunia dengan "damai". Ketika sebuah tombol di Sarco dipencet, alat yang berbentuk seperti kapsul ini akan dipenuhi dengan nitrogen. Hal itu membuat seseorang yang berada di dalamnya akan kehilangan kesadaran dalam satu menit. Setelah itu, dalam lima menit, ia akan benar-benar meninggal dunia.

Namun, mesin ini mendapatkan berbagai respon kemarahan dan kritikan pedas dari berbagai pihak. Hal itu terjadi lantaran Sarco dianggap sudah sangat mengerikan dan mengagungkan bunuh diri. Salah satu yang mengaku geram dengan ide ini adalah seorang politisi Belanda, Kees an der Staaij.

"Ini benar-benar mengerikan," ujar Kees. "Kami semua bersama-sama mencoba melakukan segalanya untuk mencegah bunuh diri dan kemudian Anda meluncurkan mesin bunuh diri di pameran pemakaman seperti ini layaknya hal normal. Bunuh diri tidak bisa dijadikan promosi seperti ini. Membantu bunuh diri merupakan tindak pidana di Belanda."

Di sisi lain, Philip merencanakan agar alat ini bisa dikenal di seluruh dunia. Alat yang ia ciptakan bersama dengan Alexander Bannick ini juga akan ia uji cobakan dengan menggunakan kacamata virtual terlebih dahulu.

Lewat kacamata virtual tersebut, penggunanya bisa merasakan bagaimana sensasi meninggal dunia yang digemborkan Philip lewat alat bernama Sarco ini. Jadi, bagaimana pendapatmu soal ide meninggal dunia memakai Sarco yang diajukan oleh Philip ini?

sumber ;wowkeren

    Choose :
  • OR
  • To comment
No comments:
Write comments