Perkembangan teknologi semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Meskipun
perkembangan tersebut bisa membawa kemajuan, tapi tak sedikit pula yang
malah mengancam kehidupan manusia.
tidak sedikit kemajuan teknologi yang sulit dipahami dan bahkan
menimbulkan kontroversi. Salah satunya yang dipamerkan dalam acara
bertema pemakaman di Amsterdam.
Mesin bernama "Sarco" diperkenalkan oleh seorang pria dari Australia
yang berumur 70 tahun ini. Mesin tersebut dirancang untuk membuat
penggunanya bisa meninggal dunia dengan "damai"
Diketahui, penemu Sarco, Philip Nitschke, merupakan seorang pejuang
euthanasia. Kalau kamu belum tahu, euthanasia merupakan sebuah praktik
pencabutan kehidupan manusia atau hewan melalui cara yang tidak
menimbulkan rasa sakit. Biasanya, permohonan euthanasia ini diajukan
oleh orang-orang dengan penyakit parah yang sudah tidak memungkinkan
untuk bisa sembuh.
Mesin 3 dimensi ini sengaja diluncurkan Philip atau juga dikenal dengan
Dr. Death. Menurutnya, akan sangat mendamaikan jika kita bisa memilih di
mana kita ingin meninggal dunia. Philip juga mengatakan bahwa alat yang
diciptakannya ini bisa membuat penggunanya merasakan "kemenarikan" dari
sensasi meninggal dunia.
"Bagaimana kalau kita berani membayangkan bahwa hari terakhir kita di
planet ini mungkin juga jadi salah satu yang paling menarik?" ujar
Philip dilansir Dailymail pada Rabu (18/4). "Alat ini dapat
diangkut di mana pun seseorang memilih, misalnya menghadap Rockies atau
menghadap Samudera Pasifik. Seperti yang sudah aku katakan di pameranku,
'Kamu hanya akan mati sekali, jadi kenapa tidak mati dengan cara yang
terbaik?'"
Menurut Philip, cara kerja alat ini sangat mudah. Hanya dalam sekali
memencet tombol, penggunanya bisa langsung meninggal dunia dengan
"damai". Ketika sebuah tombol di Sarco dipencet, alat yang berbentuk
seperti kapsul ini akan dipenuhi dengan nitrogen. Hal itu membuat
seseorang yang berada di dalamnya akan kehilangan kesadaran dalam satu
menit. Setelah itu, dalam lima menit, ia akan benar-benar meninggal
dunia.
Namun, mesin ini mendapatkan berbagai respon kemarahan dan kritikan
pedas dari berbagai pihak. Hal itu terjadi lantaran Sarco dianggap sudah
sangat mengerikan dan mengagungkan bunuh diri. Salah satu yang mengaku
geram dengan ide ini adalah seorang politisi Belanda, Kees an der
Staaij.
"Ini benar-benar mengerikan," ujar Kees. "Kami semua bersama-sama
mencoba melakukan segalanya untuk mencegah bunuh diri dan kemudian Anda
meluncurkan mesin bunuh diri di pameran pemakaman seperti ini layaknya
hal normal. Bunuh diri tidak bisa dijadikan promosi seperti ini.
Membantu bunuh diri merupakan tindak pidana di Belanda."
Di sisi lain, Philip merencanakan agar alat ini bisa dikenal di seluruh
dunia. Alat yang ia ciptakan bersama dengan Alexander Bannick ini juga
akan ia uji cobakan dengan menggunakan kacamata virtual terlebih dahulu.
Lewat kacamata virtual tersebut, penggunanya bisa merasakan bagaimana
sensasi meninggal dunia yang digemborkan Philip lewat alat bernama Sarco
ini. Jadi, bagaimana pendapatmu soal ide meninggal dunia memakai Sarco
yang diajukan oleh Philip ini?
sumber ;wowkeren
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Write comments